Polsek Liliriaja Dituding Tak Berani Tangani Kasus Penganiayaan Berat, Warga dan LPKN Kritik Keras
 |
| Ket foto ilustrasi |
INFOVIRALSOPPENG.COM | Soppeng, 2025 — Dugaan lemahnya keberanian Polsek Liliriaja dalam menangani kasus penganiayaan berat yang menimpa seorang warga berinisial A bin Nasir memicu gelombang kritik dari masyarakat dan lembaga pemantau. Kasus penganiayaan ini dilaporkan pada 7 Agustus 2025 dengan terlapor bernama Yudi, namun hingga kini belum menunjukkan perkembangan berarti di proses hukum.
Korban, A warga Lanrang Paria, Kecamatan Liliriaja, mengalami serangan brutal dengan menggunakan botol sebanyak tiga kali mengenai kepala, sehingga menyebabkan luka sobek dan pendarahan serius. Meski bukti dan keterangan korban sudah jelas, penanganan kasus tersebut diduga mandek tanpa tindakan nyata dari pihak Polsek Liliriaja.
Alfred, Ketua Lembaga Pemantau Korupsi dan Aparatur Negara (LPKN), mengecam sikap Polsek yang terkesan tidak berani menuntaskan perkara ini. "Kasus ini sangat terang benderang, ada korban dan bukti. Namun kenapa Polsek Liliriaja terkesan takut bergerak? Apakah hukum di sini hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas?" ujarnya.
Alfred mendesak agar pihak Polres Soppeng segera turun tangan dan mengambil alih penanganan kasus jika Polsek Liliriaja tidak mampu bertindak. “Jangan biarkan hukum di Soppeng menjadi bahan tertawaan masyarakat,” tegasnya.
Sampai saat ini, laporan resmi sudah diajukan, namun langkah konkret dari Polsek Liliriaja, khususnya di bawah penanganan Kanit Reskrim Andi Fiki, belum terlihat. Kritik ini menjadi panggilan bagi aparat penegak hukum untuk meningkatkan respons dan perlindungan hukum bagi korban kejahatan di wilayah tersebut.
Masyarakat berharap agar kasus penganiayaan ini segera ditindaklanjuti dengan transparan agar keadilan dapat ditegakkan dan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian di Soppeng kembali pulih. (2R)
